Jakarta - Pasar sekunder industri properti khususnya hunian tercatat mengalami pertumbuhan dikisaran 35% sepanjang semester I-2012. Pertumbuhan ini mengimbangi pertumbuhan rumah dan apartemen baru yang dibangun para pengembang atau pasar primer.
Head of Business Development Ray White Indonesia Erwin Karya menjelaskan, tumbuhnya pasar sekunder properti karena kondisi makro ekonomi dalam negeri relatif stabil. Dukungan semakin nyata terlihat usai pembatalan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
"Jika di triwulan I memang mengalami pertumbuhan 35%, untuk sekarang (semester I) kurang lebih sama," kata Erwin kepada detikFinance, Minggu (1/7/2012).
"Makro ekonomi kita bisa lihat, dengan inflasi terjaga rendah. BBM juga nggak jadi naik," tambahnya.
Erwin menyebut, sektor perbankan makin mendukung dengan menyuguhkan suku bungan KPR relatif rendah. Bunga KPR promosi rata-rata perbankan sudah menyentuh level terendah 6%.
"KPR diprediksi relatif stabil. Ada yang tawarkan 6%, dengan masa floating paling ada penambahan 3%-5%. Jadi tetap horizonnya jangka panjang," tutur Erwin.
Wilayah Jabodetabek masih menjadi penopang pertumbuhan penjualan rumah seken.
Sebelumnya, Sales Manager situs properti rumah123 Meddy H. Papinka menerangkan, lima lokasi rumah favorit masyarakat adalah Bintaro, Bumi Serpong Damai (BSD), Cibubur, Harapan Indah Bekasi, Kelapa Gading serta Kemang.
Perburuan rumah seken harga Rp 400 juta-Rp 700 juta menjadi bidikan masyarakat. Kelima lokasi ini dianggap memilik akses lebih baik, serta infrastruktur yang memadai.
Sumber : detik finance
(wep/hen)
We have 51 guests and no members online
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Web : www.geraiwinda.com