Dunia Islam

Analisis Garis Tanggal Awal Ramadhan dan Syawal 1433 H

T. Djamaluddin

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, LAPAN

Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama RI

 

Gambar ilustrasi hilal dari ICOP

Garis tanggal qamariyah dibuat berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Itu mudah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak astronomi yang kini sudah banyak tersedia, baik yang gratis maupun yang komersial. Salah satunya bisa didownload dari situs ICOP berupa program Accurate Time . Dengan program semacam itu, hisab bukan lagi hal yang rumit, baik untuk menghitung masa lalu maupun masa akan datang. Masalahnya adalah menafsirkan garis tanggal itu dan memilih kriteria yang kita gunakan. Kriteria harus ditentukan berdasarkan kesepakatan, karena tawaran kriteria astronomi juga beragam. Antara lain, kriteria Yallop, kriteria Odeh, dan Djamaluddin-LAPAN. Accurate Time menggunakan kriteria Odeh. Berikut ini garis tanggal awal Ramadhan dan Syawal 1433 dari Accurate Time dan interpretasi implementasinya. Awal Ramadhan 1433 berpotensi berbeda, sedangan Idul Fitri 1433 insya-allah akan seragam.

Read more: Analisis Garis Tanggal Awal Ramadhan dan Syawal 1433 H

Sidang Isbat: Upaya Pemerintah Memberi Kepastian di Tengah Keragaman

T. Djamaluddin

Anggota Badan Hisab Rukyat, Kementerian Agama RI

Kalender di mana pun di dunia, yang mengatur kepentingan publik, selalu dikeluarkan oleh otoritas negara. Termasuk di dalamnya ketentuan terkait dengan hari-hari libur keagamaan. Khusus untuk penetapan hari-hari besar keagamaan Islam yang terkait dengan pelaksanaan ibadah, dalil-dalil syar’i juga mengindikasikan perlunya isbat (penetapan) dari otoritas negara. Dulu, Rasul bertindak sekaligus sebagai kepala negara yang menetapkan (mengisbatkan) awal bulan berdasarkan kesaksian orang yang mengaku melihat hilal.

Saat ini di hampir semua negara awal Ramadhan dan hari raya ditetapkan oleh negara, kecuali di negara-negara non-Islam (Muslim minoritas) yang penetapannya dilakukan oleh organisasi keislaman, baik lokal maupun nasional. Di Indonesia, ketentuan untuk penetapan hari libur keagamaan sudah ditetapkan oleh pemerintah, tetapi dalam implementasi pelaksanaan ibadah, khususnya Ramadhan dan hari raya, ormas-ormas Islam mempunyai ketetapan masing-masing yang kadang-kadang berbeda-beda. Apakah keragaman terkait dengan ibadah yang bersifat masal dan berdampak sosial seperti itu dibiarkan tanpa pengaturan?

Read more: Sidang Isbat: Upaya Pemerintah Memberi Kepastian di Tengah Keragaman

Who's Online

We have one guest and no members online

Pencarian dengan Google

Vinaora Visitors Counter

599745
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
1877
144
4162
590318
13251
23876
599745

Your IP: 3.12.111.155

Kontak Kami

Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Web : www.geraiwinda.com

social