Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, guna menjaga kebutuhan energi minyak dan gas dalam negeri, pemerintah harus mampu menjaga keamanan energi dalam negeri jangan sampai dikuasai oleh asing.
"Karena itu setiap negara termasuk Indonesia harus menjaga prioritas keamanan energinya," kata Kalla pada seminar di Gedung Nusantara 5 MPR, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Ia pun mencontohkan seperti yang dilakukan AS guna mengamankan pasokan energinya. AS mengeluarkan dana triliunan dollar AS, bahkan hingga berperang di daerah Timur Tengah yang kaya akan ladang minyak dunia.
"Amerika mau perang di Irak dan Afghanistan dengan biaya 1,5 triliunan dollar (AS), antara lain, bukan cuma berbicara demokrasi, tapi Amerika ingin menjaga bagaimana energi itu cukup dan aman untuk negaranya dan menjaga kelangsungan energi itu sendiri." tutur mantan ketua umum Partai Golkar tersebut.
Akan tapi, lanjutnya, Indonesia tidak perlu berperang seperti halnya yang dilakukan AS. Yang dibutuhkan Indonesia ialah membuat suatu kebijakan yang konsisten guna menjaga keamanan energi dalam negeri.
"Undang-undang kita ini terlalu menguntungkan asing," ungkap Kalla. Hal itu antara lain berkaitan dengan blok-blok minyak dan gas dikelola asing yang masa kontraknya mau habis beberapa tahun mendatang.
Menurutnya, Indonesia perlu punya sikap tegas terhadap seluruh sumber daya alam negara khususnya energi migas di wilayahnya sendiri tersebut. Sementara yang Ia lihat, Indonesia belum mempunya kesiapan dan kemampuan secara matang akan hal itu.
Kalla menambahkan, pemerintah juga harus memikirkan caranya menguasai blok-blok minyak yang sudah dikelola asing lebih dari 25 tahun.
Sumber : kompas.com
We have 14 guests and no members online
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Web : www.geraiwinda.com